Pada saat membaca beberapa artikel tentang perdagangan di internet, admin menemukan sebuah artikel yang menarik. dalam artikel ini disebutkan bahwa Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution telah menugaskan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita untuk menyelesaikan ratifikasi perjanjian dagang internasional di lingkup ASEAN dan ASEAN+1 FTA.
Menteri Enggartiasto kemudian dalam artikel tersebut disebutkan telah diutus mewakili Indonesia dalam pertemuan Asean Economic Minister yang digelar pada awal pekan depan di Singapura.
Dalam rapat koordinasi yang digelar, Menteri Enggar menyebut pihaknya melaporkan rencana ratifikasi perjanjian perdagangan internasional di lingkup ASEAN dan dan ASEAN mitra itu. Soal ratifikasi perjanjian dagang ini sebetulnya juga sempat dibahas dalam rapat dengan Komisi VI DPR RI.
Meskipun begitu, Menteri Enggar belum bersedia menegaskan bahwa Indonesia akan melakukan ratifikasi. Saat ini Indonesia merupakan satu-satunya negara yang belum melakukan ratifikasi di ASEAN.
Sementara itu dalam artikel lain Kementerian Perdagangan memastikan, pemerintah telah menyiapkan berbagai strategi untuk menghadapi dampak dari perang dagang antara Amerika Serikat dengan China. Dampak utama yang berpotensi besar memasuki Indonesia, salah satunya adalah banjirnya produk-produk kedua negara tersebut masuk ke Indonesia.
Disebutkan bahwa Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Iman Pambagyo telah menjelaskan akan potensi risiko besar yang akan terjadi, dikarenakan produk yang terhambat pasti akan mencari jalan ke pasar lain. Ancaman itu harus cepat di atasi, agar defisit neraca perdagangan tidak terus terjadi.
Menurut Iman Pambagyo, dengan adanya perang dagang, maka Indonesia tidak lagi hanya memfokuskan kegiatan ekspor-impornya terbatasi melalui sektor manufaktur maupun barang saja. Melainkan, harus ditingkatkan dari sektor jasa, usaha ekonomi kreatif, maupun sektor-sektor lainnya seperti digital market.
Semoga informasi tentang perdagangan ini bisa membantu anda.
Salam
Menteri Enggartiasto kemudian dalam artikel tersebut disebutkan telah diutus mewakili Indonesia dalam pertemuan Asean Economic Minister yang digelar pada awal pekan depan di Singapura.
Dalam rapat koordinasi yang digelar, Menteri Enggar menyebut pihaknya melaporkan rencana ratifikasi perjanjian perdagangan internasional di lingkup ASEAN dan dan ASEAN mitra itu. Soal ratifikasi perjanjian dagang ini sebetulnya juga sempat dibahas dalam rapat dengan Komisi VI DPR RI.
Meskipun begitu, Menteri Enggar belum bersedia menegaskan bahwa Indonesia akan melakukan ratifikasi. Saat ini Indonesia merupakan satu-satunya negara yang belum melakukan ratifikasi di ASEAN.
Sementara itu dalam artikel lain Kementerian Perdagangan memastikan, pemerintah telah menyiapkan berbagai strategi untuk menghadapi dampak dari perang dagang antara Amerika Serikat dengan China. Dampak utama yang berpotensi besar memasuki Indonesia, salah satunya adalah banjirnya produk-produk kedua negara tersebut masuk ke Indonesia.
Disebutkan bahwa Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Iman Pambagyo telah menjelaskan akan potensi risiko besar yang akan terjadi, dikarenakan produk yang terhambat pasti akan mencari jalan ke pasar lain. Ancaman itu harus cepat di atasi, agar defisit neraca perdagangan tidak terus terjadi.
Menurut Iman Pambagyo, dengan adanya perang dagang, maka Indonesia tidak lagi hanya memfokuskan kegiatan ekspor-impornya terbatasi melalui sektor manufaktur maupun barang saja. Melainkan, harus ditingkatkan dari sektor jasa, usaha ekonomi kreatif, maupun sektor-sektor lainnya seperti digital market.
Semoga informasi tentang perdagangan ini bisa membantu anda.
Salam
Comments
Post a Comment